Kejadian yang menimpa almarhum Andre Mamuaya bisa jadi contoh betapa risiko di jalan berakibat fatal meski dalam kecepatan rendah. Pengendara kadang gak ngeh melihat tanda mobil yang hendak belok.
Pengendara sadar ketika jarak semakin dekat. Akibatnya tidak sempat ngerem. Efeknya menabrak sisi kiri mobil. “Kecepatan berpikir dan memutuskan sangat penting dalam situasi seperti ini. Kalau ragu mendahului sebaiknya tahan diri tunggu sampai mobil berbelok,” ulas Jusri Pulubuhu, seorang instruktur safety riding.
Sering kita melihat mobil yang hendak menepi. Salah satu tujuannya ada penumpang yang hendak keluar. “Secara psikologis, ketika mau keluar, penumpang di dalam akan keluar melalui pintu kiri. Karena jauh lebih aman dibanding dari kanan,” kata Agus Sigit Wicaksono, instruktur safety riding dari Wahana Makmur Sejati, main-dealer Honda di wilayah Jakarta-Tangerang.
Banyak kejadian motor disikat mobil dari belakang atau dari depan saat turn over atau U turn. Di sini logika wajib bermain. Pengendara yang sudah berpengalaman langsung memposisikan motornya melintang di antara pembatas jalur searah dan jalur berlawanan. Ia mengukur posisi buntut motor nggak nongol di arah belakang. Di sisi lain, mengatur posisi depan motor tidak nongol agar tidak dihajar mobil dari arah depan. (motorplus-online.com)