Selasa, 22 Januari 2013

PANJANG JIMAT CIREBON/MULUDAN

Cirebon dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Barat. Dalam menyambut Maulid Nabi, Cirebon mempunyai acara yang khusus dan sakral bernama Muludan. Puncak perayaan yang diagungkan oleh masyarakat Cirebon tersebut adalah Panjang Jimat.Berkunjung ke Cirebon kota, Anda akan dapat menikmati suguhan alam, kuliner, dan peninggalan-peninggalan dalam penyebaran agama Islam ratusan tahun lalu. Cirebon sangat terkenal dengan 3 hal tersebut. Apalagi dalam menyambut Maulid Nabi pada tanggal 23 Januari nanti. Panjang Jimat adalah salah satu acara yang terbesar di Cirebon dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. yang disebut Muludan.
Prosesi Muludan di Cirebon diawali dengan perhelatan pasar malam yang meriah di alun-alun Kraton Kasepuhan, yang bersisian dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Perayaan ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Cirebon, tapi juga dari Bandung, Banten dan Jakarta. Nah, Panjang Jimat yang menjadi puncak acara, adalah tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun dan masih dipertahankan sampai sekarang. Acara Panjang Jimat dilakukan di tiga keraton, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan, serta di makam Sunan Gunung jati. Sebelum perayaan berlangsung, berhari-hari sebelumnya pihak dari keraton sudah sibuk membersihkan dan menyiapkan beberapa sajian.
Acara Panjang Jimat dalah perayaaan yang besar dan sakral. Panjang Jimat mengajak setiap umat Islam untuk terus mengingat dan mengerjakan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. Dalam acara ini, Anda akan melihat iring-iringan dari benda-benda pusaka di dalam tiap Keraton yang menjadi simbol dan peninggalan-peninggalan saat masa penyebaran agama Islam di Cirebon. Panjang Jimat mengandung unsur adat, budaya dan kandungan-kandungan dari agama Islam. Panjang Jimat memiliki arti, yaitu panjang atau waktu yang lama dan jimat yaitu ‘siji di rumat’ yang mempunyai arti dua kalimat syahadat yang secara terus-menurus dipelihara dan diamalkan. Dalam acara Panjang Jimat, juga diadakan bacaan-bacaan shalawat yang memuji dan mendoakan Nabi Muhammad SAW. Serta ada ceramah tentang kisah-kisah Nabi Muhammad SAW yang patut dicontoh dan diteladani.
Acara ini berlangsung sangat khidmat, serta juga dihadiri oleh keluarga dari sultan, abdi dalem dan ribuan masyarakat Cirebon kota. Masyarakat yang menyaksikan Panjang Jimat, rela berdiri dan berjalan berjam-jam demi ikut dalam perayaan Maulid Nabi.
Dengan mengikuti acara Panjang Jimat, Anda akan banyak mendapatkan alkuturasi budaya dan ajaran-ajaran berharga tentang Nabi Muhammad SAW.Bagi anda yang ingin datang ke cirebon kota persiapkan bekal sedini mungkin.
MULUDAN CIREBON

Tradisi muludan di Cirebon tepatnya di alun-alun kasepuhan setiap tahunnya selalu dipadati pengunjung. Sebelum cara Malam Panjang Jimat atau Malam Pelal biasanya hampir satu bulan sebelumnya para pedagang sudah membuka lapak dagangan.
Tahun ini acara Muludan Cirebon para pedagang sudah mulai membuka lapak dagangan sejak 27 Desember 2012 sampai 24 Januari 2013 sebagai malam puncak perayaan muludan di Cirebon yaitu Malam Pelal.
Warga dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri berkunjung  untuk menemui  dan bersilaturahmi dengan Sultan Kasepuhan.Mereka datang dengan membawa hasil bumi sebagai bentuk bakti kepada keraton. Ini yang disedengan Tradisi Caos.

Di  arena muludan banyak ditemui berbagai pedagang mulai dari kapal otok-otok (mainan anak-anak khas Cirebon), berbagai kuliner khas Cirebon, arena permainan anak dan berbagai jenis UKM ikut memeriahkan acara muludan untuk mendapatkan rejeki.

Untuk kendaraan bermotor roda dua biaya parker Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Saat mendekati hari puncak muludan (Malam Pelal) pengunjung semakin membludak dan perlu hati-hati jika membawa anak agar tidak tercerai berai bersama orang tuanya.